
Sorotan Berita Nasional Indonesia: Update Terkini Juni 2025
Pemerintah mempercepat program transisi energi melalui pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di lebih dari 1.000 desa terpencil hingga akhir 2025. Proyek ini difokuskan di kawasan Indonesia Timur yang belum terjangkau listrik PLN.
Menteri ESDM menyatakan slot depo 5k qris bahwa proyek ini bagian dari roadmap nasional menuju net-zero emission pada 2060. Meski begitu, beberapa pihak menyoroti keterbatasan distribusi baterai penyimpanan dan kebutuhan pelatihan teknisi lokal agar proyek berkelanjutan.
Rupiah Stabil Tapi Belanja Masyarakat Melemah, Pemerintah Siapkan Stimulus Tambahan
Rupiah masih bertahan di angka Rp15.300-an per USD sejak awal kuartal kedua, namun daya beli masyarakat terus menurun. Data dari BPS mencatat penurunan konsumsi rumah tangga sebesar 1,2% dibanding kuartal sebelumnya.
Kementerian Keuangan menanggapi dengan wacana pemberian stimulus konsumsi, khususnya untuk pekerja informal dan pelaku UMKM. Paket bantuan dirancang agar langsung menyasar belanja kebutuhan pokok dan sektor jasa yang padat karya.
Kurikulum Nasional Dirombak Lagi: Fokus pada AI, Literasi Finansial, dan Kesehatan Mental
Kurikulum Nasional 2025 resmi diumumkan dengan tiga pilar utama: pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam proses belajar, integrasi literasi keuangan sejak SD, serta pendidikan kesehatan mental wajib di seluruh jenjang.
Mendikbudristek menyatakan bahwa sistem ini fleksibel dan bisa diadaptasi sekolah secara bertahap. Namun di beberapa daerah, guru mengeluhkan minimnya pelatihan terkait materi baru, serta keterbatasan perangkat pendukung digital di sekolah negeri.
Pemilu 2029 Mulai Panas, Manuver Politik Partai Besar Semakin Terbuka
Gerakan partai politik makin terbuka meski Pemilu masih 4 tahun lagi. Beberapa elite parpol besar terpantau mulai membangun blok koalisi awal dan “uprak” bakal capres-cawapres muda bermunculan di berbagai media.
PDIP dan Partai Gerindra disebut-sebut mulai melakukan pendekatan strategis ke partai-partai tengah. Sementara itu, nama-nama seperti Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, hingga tokoh-tokoh muda dari kalangan independen terus mendapat sorotan publik.
Harga Pangan Naik, Petani Malah Mengeluh Soal Distribusi dan Bibit
Harga beras, cabai, dan gula naik 10–15% di pasar tradisional sejak akhir Mei. Namun, petani lokal mengeluh soal minimnya subsidi bibit, mahalnya pupuk, serta lambatnya distribusi hasil panen ke kota-kota besar.
Pemerintah pusat dan daerah saling lempar tanggung jawab. Program lumbung pangan yang digagas sejak 2023 belum menunjukkan dampak signifikan. Di sisi lain, importasi pangan kembali naik untuk menjaga stok nasional jelang musim kering.
Kasus Kesehatan Mental Remaja Melejit, Sekolah Masih Minim Tindakan Nyata
Kemenkes merilis data bahwa kasus depresi dan gangguan kecemasan pada remaja meningkat 38% dibanding tahun lalu. Ironisnya, baru 18% sekolah yang memiliki layanan konseling aktif dan psikolog pendamping.
Aktivis pendidikan mendorong agar kesehatan mental dimasukkan ke dalam indikator standar mutu sekolah, bukan hanya nilai akademis. Pemerintah diminta mempercepat distribusi psikolog pendidikan ke sekolah-sekolah di luar Jawa.
Pembangunan IKN Terus Dikebut, Tapi Daya Tarik Investasi Masih Lambat
Pembangunan fisik Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara memasuki tahap penyelesaian infrastruktur inti: jalan utama, instalasi listrik, dan pusat pemerintahan. Namun, dari target investasi swasta Rp100 triliun, baru tercapai 35%.
Banyak investor menyebut belum adanya kejelasan hukum jangka panjang dan insentif pajak yang dianggap belum cukup atraktif. Pemerintah janji revisi aturan investasi dan mempercepat promosi IKN ke luar negeri mulai Agustus.
Transportasi Publik di Kota Besar Masih Amburadul, Warga Mengeluh Soal Integrasi dan Tarif
BACA JUGA: Apakah Pemerintah Menetapkan 6 Juni 2025 sebagai Hari Raya Idul Adha?
Warga di Jabodetabek kembali mengeluhkan transportasi publik yang tidak terintegrasi. Pengguna KRL dan TransJakarta sering mengalami penumpukan penumpang, serta perubahan rute mendadak tanpa pemberitahuan.
Pemda DKI dan Kemenhub mengklaim sedang merampungkan sistem pembayaran tunggal, tapi belum ada timeline resmi. Sementara itu, ojek online tetap jadi andalan masyarakat menengah meski tarif terus naik sejak awal tahun.

Apakah Pemerintah Menetapkan 6 Juni 2025 sebagai Hari Raya Idul Adha?
Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu hari besar umat Islam yang dirayakan setiap tanggal 10 Zulhijah dalam penanggalan Hijriah. Perayaan ini dikenal sebagai hari raya kurban, di mana umat Islam mengenang kisah Nabi Ibrahim AS yang bersedia mengorbankan putranya sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Di Indonesia, penetapan Hari Raya Idul Adha dilakukan oleh pemerintah berdasarkan sidang isbat yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama.
Untuk tahun 2025, pemerintah Indonesia melalui keputusan resmi telah menetapkan bahwa Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Penetapan ini diumumkan setelah sidang isbat yang dilakukan oleh Kementerian Agama bersama dengan para ahli astronomi, perwakilan ormas Islam, dan lembaga terkait lainnya. Sidang isbat ini biasanya mempertimbangkan dua metode utama: hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan hilal secara langsung).
Penetapan 6 Juni sebagai Hari Raya Idul Adha telah dituangkan dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri yang juga mengatur hari libur nasional dan cuti bersama. Selain hari Jumat sebagai Idul Adha, pemerintah juga menetapkan hari Senin, 9 Juni 2025 sebagai cuti bersama, sehingga memberikan libur panjang selama empat hari (dari Jumat hingga Senin). Hal ini memberikan waktu yang cukup bagi masyarakat untuk melaksanakan ibadah kurban, salat Idul Adha, dan berkumpul bersama keluarga.
Namun, perlu diketahui bahwa meskipun pemerintah menetapkan tanggal tertentu, terdapat kemungkinan perbedaan dengan organisasi keagamaan tertentu, seperti Muhammadiyah. Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki link alternatif login disini slot depo 10rb wujudul hilal dalam menentukan awal bulan Hijriah. Oleh karena itu, bisa saja terjadi perbedaan satu hari antara kalender pemerintah dan kalender Muhammadiyah. Hal serupa juga dapat terjadi dengan organisasi Islam lain yang memiliki metode perhitungan sendiri.
Meskipun demikian, perbedaan ini bukanlah hal baru dalam konteks keagamaan di Indonesia. Umat Islam di Indonesia sudah terbiasa menyikapi perbedaan penetapan hari besar dengan bijaksana dan penuh toleransi. Pemerintah juga selalu mengimbau masyarakat untuk menjaga persatuan dan saling menghormati dalam perbedaan waktu pelaksanaan ibadah.
Dengan jatuhnya Idul Adha pada hari Jumat, tahun ini menjadi momen yang sangat istimewa. Banyak umat Islam yang mempersiapkan diri tidak hanya untuk melaksanakan salat Id, tetapi juga melakukan penyembelihan hewan kurban sebagai bentuk syukur dan pengorbanan. Daging hasil kurban akan dibagikan kepada masyarakat, terutama yang membutuhkan, sebagai simbol solidaritas sosial dan kepedulian terhadap sesama.
Bagi masyarakat umum, informasi penetapan hari raya juga penting untuk perencanaan mudik, pemesanan hewan kurban, serta persiapan kegiatan sosial dan keagamaan lainnya. Oleh karena itu, keputusan resmi dari pemerintah menjadi rujukan utama bagi banyak pihak.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemerintah secara resmi telah menetapkan 6 Juni 2025 sebagai Hari Raya Idul Adha. Diharapkan seluruh umat Islam dapat merayakan hari besar ini dengan penuh khusyuk, kebersamaan, dan semangat berkurban.
BACA JUGA: Pemerintah Turun Tangan Atasi Kependudukan Ilegal atas Aset Negara